Ramadhan memang bulan penuh
berkah, bulan penuh ampunan. Selain itu, (kalau kataku), bulan yang mengajarkan
kita tentang hal-hal baru. Tau kenapa?? Soalnya bulan ini ‘kan cuma ada 1x dalam
setahun, so hal-hal yg terjadi pun berbeda dari hari-hari biasanya. .
Seperti
Ramadhan tahun ini. .
Kebetulan,
sebulan kemarin, saya menghabiskan masa-masa puasa wajib itu di luar rumah,
alias tidak bersama keluarga, melainkan bersama sekumpulan anak-anak (yg sering
disebut) “Pemuja Tunas Kelapa” alias Pramuka di kampusku dalam rangka
menjalankan kewajiban sebagai panitia Paskibra 2012.
Singkat
cerita, saya mendapatkan tugas sebagai sie Konsumsi dan P3K. Ya pasti
temen-temen taulah apa aja tugas sie konsumsi. Yup, karena 17 Agustus tahun ini
bertepatan pada bulan Ramadhan, maka tugas sie Konsumsi adalah. . . . .
.menyiapkan buka dan sahur untuk panitia dan peserta. Nha, di sini ini dimulai
ceritanya, suka-duka menjadi sie konsumsi. Emm, kalau suka-nya apa siy saya
bingung, ya paling kalau peserta menghabiskan makanan jatahnya dan tidak protes
aja soal menunya, itu dah cukup untuk bikin kita (saya dan teman sie konsumsi)
mengembangkan bibir – tersenyum. .Kalau dukanya?? Hhh, jangan ditanya mah, ini
nih. .
- Susahnya cari catering
- Emm, ironis memang, masa’ mo cari katering aja
susye?? Yah, maklumlah, karena ini bulan Ramadhan, maka mayoritas
katering sudah menutup pemesanan karena mereka sudah full pesanan
(katanya). Dan, sekali nemu katering yang bisa dipesenin, ternyata tidak
memenuhi kriteria perijinan (SIUP & NPWP). Tapi, sekali lagi
(mungkin) karena berkah Ramadhan, kamipun akhirnya menemukan katering
yang sesuai (Alhamdulillah. .), yah walaupun harganya memang lebih
mahalll. Tapi gag apalah, setidaknya gag sia-sia siang-siang pas
puasa-puasa motoran cari katering. .
- Bangun lebih awal dari peserta dan panitia lain
- Nah, ini nih. .Kalau pas buka siy gpp, coz
kateringnya bisa nganter makanan yang udah kita pesen. Tapi, kalau pas
sahur, bu katering udah minta tolong sama yang pesen supaya konsumsinya
diambil. OK, it’s not a big problem siy sebenernya. Cuma,, begini nih. .
Awalnya, saya dan pihak katering sudah janjian mau ambil makanannya pukul
setengah 3 pagi. Nah, di asrama, tepatnya di kamar panitia, saya dan Mb
Amy (sie konsumsi juga) sebelum tidur, sudah nyetel alarm HP pukul 02.00 WIB. Dan saat alarm berbunyi. .
.kami berdua. . .bangun. . .dan tidur kembali. Ehehe. Maklum, capek bo’.
Tapi gag lama-lama kok tidurnya, sekitar seperempat jam kemudian kami
(memaksakan) diri beranjak dari tempat tidur dan ke kamar mandi. Setelah
cukup bersih diri di kamar mandi, kami bergegas mencari mangsa
(membangunkan panitia cowok) untuk membantu mengambil konsumsi sahur. Deu
susahnya membangunkan para cowok (walau gag semua cowok siy), padahal
sebelum berangkat tidur udah janji pada mau bangun jam 2 tett. .Hmm. .Setelah sekian menit
menggedor-gedor pintu kamar mereka, memisscall
nomer2 mereka, barulah mereka bangun dan mengumpulkan nyawa. . #eh.
Singkat cerita sampailah kami di perjalanan menuju katering yang sangat
jauh (kira-kira 2 km dari asrama kami), dingin, dan sepi (ceilah).
Sesampainya di tempat catering pun, ternyata, makanan belum semuanya
dibungkus, yah mau gag mau kami harus menunggu. Dari janjian
pukul setengah 3 baru bisa diangkut ke asrama pukul 3. Dan hal seperti
itu. . terjadi setiap hari selama seminggu.
- Susahnya menampung aspirasi konsumen (peserta dan
panitia)
- Kalau yang satu ini, mungkin hampir dialami
sebagian besar temen-temen yang pernah jadi sie konsumsi. Ya, sebenarnya
bukan mutlak salah kita (sie konsumsi) donk ya kalau masalah makanan gag
enak itu, tapi ya bagaimana lagi kita yang mesenin siy yaa. .Sempet sebel
juga sama para konsumen, bisanya ngomen (komplain) doank, gag tau apa
susahnya kita-kita, hehe. . Yang satu minta ini, tapi yang laen gag suka,
yah mana bisa pesen ke katering beda-beda menu, emang dipikir lagi ngeHik apa. .
- Makan lebih akhir dari peserta
- Emm, ini juga mungkin sering dialami sie konsumsi
atau lebih umumnya panitia kegiatan. Salah satu alasannya siy ya untuk
menjaga etika. Tapi, kadang gag suka juga ni sama adat yang satu ini.
Kenapa?? Soalnya, dari pengalaman kemarin, ya gag jadi masalah siy kalau
pesertanya mau mengerti, cuma yang jadi masalah kemarin, peserta gag
teratur ambil bagiannya, jadi bagian panitia ikut keambil, dan baru
dibalikkin setelah mereka selesai makan dan tau kalau ternyata ada
makanan lebih di pasukan mereka -__-. Kalau untuk berbuka juga, masih gag
apa-apa, tapi kalau sahur. . .’kan dikejar Shubuh, alhasil panitia
makannya harus extra cepat. Tapi syukurlah, hal itu berlangsung selama 2
hari, karena setelah dievaluasi, peserta sadar diri. ;)
- Nyuci peralatan konsumsi
- Ini nih, sepele memang, tapi kadang bikin jengkel. Bukan masalah buat saya untuk mencuci 3 lusin gelas setiap hari plus peralatan tambahan lainnya. Cuma, yang bikin sebel, kalau para konsumen setelah memakai peralatan gag mau mengembalikan ke tempat semula, alhasil jumlah peralatan tiap saat berkurang, dan saat mau memakai kembali, mereka balik tanya ke sie konsumsi, hadeeh. . .
Ya
itulah sekilas ceritaku sebulan kemarin. Bukan maksud mengeluh. Semua yang
kutuliskan di atas, itu cuma aku rasakan pas kerjanya. Setelah kegiatan
berakhir (setelah bendera merah putih berkibar di lapangan rektorat kampusku),
saya merasa lega dan bersyukur. Bersyukur karena dengan hal itu saya mendapat
pelajaran, bagaimana susahnya menjadi ibu ketika harus menyiapkan makanan untuk
keluarganya saat berbuka dan sahur, meskipun beliau sendiri sedang halangan
berpuasa. Saya merasakan benar saat kemarin di asrama, saat itu saya sedang
tidak berpuasa tetapi harus bangun sebelum sahur untuk mengambil konsumsi
katering, sebal memang, tapi setelah saya mengingat perjuangan para ibu. . .ya
akhirnya dapat dengan ikhlas saya menjalaninya. Selain itu saya juga menyesal
sempat menaruh rasa kesal pada peserta, seharusnya saya bisa lebih sabar,
karena di masa depan nanti, tentunya, dalam dunia kerja, kita akan
bersosialisasi dengan banyak macam orang yang bermacam-macam pula keinginannya,
kalau gag sabar, hancurlah kita di mata mereka. .
Sekian
dulu ceritaku, semoga dapat menjadi manfaat (atau paling tidak sebagai hiburan)
bagi yang membaca. .
Postingan ini dalam rangka Lomba Blog Pojok Pulsa:
Pojok Pulsa – Pulsa Elektrik - Pulsa Murah - Voucher Game Online.
Mau Pulsa Gratis? Follow: @pojoktweet | Facebook Page Pojok Pulsa | Pojok Pulsa Google Plus Page