RSS

Sukses Diet Plastik dengan 9 Benda Ini



Emak, dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat terlepas dari benda yang bernama ‘plastik’. Pembungkus makanan, pembungkus belanjaan, pembungkus snack, peralatan makan, botol minuman, mainan anak, hampir semuanya menggunakan plastik sebagai bahan dasarnya. Hal tersebut karena plastik memiliki sifat ringan, tidak mudah pecah, dan tentunya harga relatif terjangkau.
Namun, dewasa ini kita jumpai banyak sekali masalah yang ditimbulkan oleh plastik. Dikutip dari news.tridinamika.com, racun dari partikel plastik yang masuk ke dalam tanah membunuh hewan-hewan pengurai seperti cacing. Selain itu, PCB (Polychlorinated Biphenyl) tidak dapat terurai meskipun termakan oleh binatang dan akan menjadi pembunuh berantai sesuai urutan rantai makanan. Masalah lain yang ditimbulkan oleh plastik yaitu pendangkalan sungai dan penyumbatan aliran sungai yang diakibatkan sumbatan sampah plastik.
Mengetahui hal tersebut, apa yang dapat kita lakukan? Tentunya kita harus mencari benda –benda pengganti plastik. Berikut benda-benda yang dapat kita gunakan.
gambar: lessplastic.co.uk

1.    # Tas kain atau tas anyam
Tas yang dapat digunakan sebagai pembungkus barang belanjaan. Cocok dipakai ketika berbelanja di pasar maupun supermarket.
2.     # Botol minum yang reusable
Botol minum yang terbuat dari bahan stainless maupun plastik reusable memang harganya sedikit lebih mahal daripada botol minum sekali pakai. Namun manfaatnya jauh lebih banyak, di antaraya model yang bervariasi serta kemampuannya mempertahankan suhu minuman, dan tentunya lebih aman bagi kesehatan.
3.     # Cup atau cangkir kopi permanen
Emak sering membeli kopi di luar rumah? Silakan bawa cangkir ini ya. Lebih cantik tampilannya dan juga ramah lingkungan.
4.     # Kotak makan reusable
Kotak makan yang terbuat dari plastik reusable maupun stainless. Rantang juga termasuk dalam kategori ini, lho.
5.    #  Sedotan reusable
Sedotan berbahan bambu, stainless, plastik reusable, maupun silikon. Harga bervariasi sesuai bahan dan diameter lubang sedotan.
6.     # Sendok dan garpu permanen
Sendok dan garpu berbahan kayu dan stainless lebih ramah lingkungan dan tentunya lebih awet ya, Mak.
7.     # Sikat gigi bambu dan siwak
Berapa bulan sekali Emak mengganti sikat gigi? Pegangan sikat gigi yang terbuat dari plastik termasuk penyumbang sampah plastik. Bahan bambu lebih ramah lingkungan. Selain itu, ada alternatif lain pengganti sikat gigi, yaitu siwak. Bahan ini lebih alami karena terbuat langsung dari kayu ranting pohon Salvadora persica.
8.     # Mason jar atau toples kaca
Toples multifungsi. Benda ini awalnya digunakan sebagai penyimpan awetan Biologi. Namun kini ia dapat digunakan sebagai wadah menyimpan makanan, minuman, maupun vas bunga.
9.     # Bee’s wrap
Benda yang satu ini mungkin agak asing di telinga kita, namun sudah banyak yang mempraktekannya. Bee’s wrap adalah pengganti cling wrap untuk pembungkus makanan. Terbuat dari kain dan lilin lebah.

Demikian benda-benda yang dapat membantu Emak sukses berdiet plastik. Semoga bermanfaat!


Readmore → Sukses Diet Plastik dengan 9 Benda Ini

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Benda ini Menjadi Salah Satu Penyebab Polusi yang Jarang Kita Ketahui



Polusi adalah masuknya makhluk hidup, zat, energi maupun materi ke dalam lingkungan sehingga menyebabkan lingkungan kurang atau tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Ada berbagai macam polusi, yang paling sering kita dengar adalah polusi udara dan air. Polutan atau zat penyebab polusi pun banyak jenisnya. Seringkali kita menyebut industry bahan bakar fosil atau batubara adalah penjahat terbesar bagi lingkungan. Namun ternyata ada benda yang akrab dengan kehidupan kita yang menjadi sumber permasalahan lingkungan.
Menurut laporan baru dari Ellen MacArthur Foundation (dikutip dari ecowath.com), industri fashion atau pakaian saat ini menciptakan emisi gas rumah kaca 1,2 miliar ton per tahun. Angka tersebut lebih besar daripada jumlah gas emisi yang dihasilkan dari pengiriman lewat udara dan laut. Sementara itu, Circular Fibers Initiative (yang bertujuan untuk membangun ekonomi sirkular untuk tekstil yang dimulai dengan pakaian) bersama pensiunan pelaut Inggris, Ellen MacArthur dan perancang busana, Stella McCartney menyoroti beberapa hal berikut:
1.    Setiap detik, sekitar satu truk sampah tekstil ditimbun atau dibakar.
2.    Nilai $ 500 miliar diperkirakan hilang setiap tahun karena pakaian yang nyaris tidak dipakai dan jarang didaur ulang.
3.    Kurang dari satu persen bahan yang digunakan untuk memproduksi pakaian didaur ulang menjadi pakaian baru.
4.    Pemanfaatan pakaian di seluruh dunia (jumlah rata-rata pakaian yang dikenakan sebelum berhenti digunakan) telah menurun 36 persen dibandingkan 15 tahun yang lalu.
5.    Pakaian melepaskan setengah juta ton microfiber ke laut setiap tahun, setara dengan lebih dari 50 miliar botol plastik.
6.    McCartney, seorang pendukung green fashion movement, mengkritik industri fashion karena "sangat boros dan berbahaya bagi lingkungan."
Mengutip Kompasiana.com, polyester yang merupakan salah satu bahan yang paling sering digunakan untuk membuat pakaian, menghasilkan emisi serta beberapa komponen seperti gas acid dalam proses produksinya, sehingga dapat menyebabkan gangguan pernapasan. Sementara kapas, masih  menggunakan lebih dari 5.000 galon air untuk memproduksi  T-shirt dan celana jins. Proses produksi tekstil yakni tahap pencelupan kain juga menggunakan kimiawi secara intensif yang dapat mencemari lingkungan, sebagai contoh Sungai Citarum yang kini dianggap sebagai salah satu sungai paling tercemar di dunia karena sebagian besar ratusan pabrik tekstil membuang limbahnya ke sungai.
Begitu hebatnya kerusakan yang disebabkan oleh pakaian bukan? Lalu apakah berarti kita tidak boleh membeli pakaian? Berikut tindakan yang dapat kita lakukan untuk mengurangi polusi akibat pakaian.
1.      1.    Pakai lebih lama. Selembar pakaian minimal dapat digunakan 3 tahun. Reuse, reuse, reuse.
2.    Kurangi membeli pakaian.
3.    Menggunakan pakaian dengan bahan yang lebih ramah lingkungan, misalnya linen dan rayon.
4.    Tidak terlalu sering mencuci pakaian supaya menghemat energy listrik dan air.
5.    Menyeterika bukanlah suatu keharusan.
6.    Mengeringkan pakaian tanpa dryer.
7.    Menyumbangkan kepada orang yang lebih berhak, jika pakaian sudah tidak bisa kita pakai (misal tidak muat) namun masih sangat layak dipakai orang lain.
8.    Recycle atau daur ulang pakaian jika memang sudah tidak bisa digunakan, tidak langsung membuatnya. Saat ini sudah banyak ide kreasi daur ulang pakaian, seperti tas kain, keset, dsb.

Mari hidup bijak sejak dini, demi anak cucu kita ! J


sumber gambar: tribunnews.com
Readmore → Benda ini Menjadi Salah Satu Penyebab Polusi yang Jarang Kita Ketahui

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Gamis wolfis polos basic

Sedia gamis wolfis polos dengan 50 pilihan warna

DETAIL GAMIS WOLFIS POLOS BASIC:

1. Lingkar dada 100 cm
2. Lebar/ lingkar rok bawah 180 cm (model A line)
3. Panjang gamis 140 cm
4. Kerah sanghai
5. Resleting depan, cocok untuk ibu menyusui
6. Pergelangan tangan manset, lipit, berkancing memudahkan saat wudhu.
7. Saku dalam di sebelah kanan
8. Tali samping/belakang, tanpa kerut
9. Bahan wolfis premium, tidak menerawang meskipun tidak tebal, tidak mudah kusut, mudah dalam perawatan.

Updet stok hubungi wa 089670501752
IG: @nadz_stuff
Gratis ongkir 30rb (S&K) via shopee.co.id/rizki_cahya
Readmore → Gamis wolfis polos basic

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

From “Mom To Be” to be “Mother” ;)

Menjadi seorang ibu adalah impian setiap wanita, dan aku bersyukur Allah membuatku mendapatkannya.

Sekedar berbagi cerita tentang pengalaman pertama melahirkan nih. .niatnya buat pengingat di suatu saat nanti dan juga siapa tau bermanfaat untuk para pembaca, hehe. . .

Sepuluh hari menjelang HPL, saya sudah mengambil cuti untuk persiapan melahirkan. Selama sepuluh hari itu saya manfaatkan benar-benar. Beli pakaian bayi, selimut, bedong,  korset untuk pasca melahirkan kemudian mencuci perlengkapan plus menyetrika biar wangi dan rapi, “kan malu nanti pas lahiran baju babynya belum dicuci dan disetrika”, begitu pesan bu bidan. Walau tidak banyak yang dipersiapkan, ternyata cukup menguras tenaga, sampai ngos-ngosan, maklum mungkin karena perut sudah makin membesar.
Setelah dicuci dan disetrika, saya siapkan tas yang akan dibawa ke Puskesmas saat perut sudah kontraksi nanti. Isi tasnya yaitu alat-alat yang perlu dibawa/ digunakan dalam persalinan, antara lain: jarik 2 buah (ternyata kurang, karena akhirnya butuh 4), pakaian berkancing/kemeja, pakaian dalam, pakaian ganti, pembalut, alat mandi, pakaian bayi lengkap mulai dari kaos kaki/tangan-popok-baju-topi-selimut-bedong-bantal, alat mandi bayi seperti sabun-shampo-minyak telon, sapu tangan.
Tidak hanya peralatan untuk D-Day melahirkan dan pasca melahirkan, fisik dan mentalpun saya persiapkan. Senam hamil sebisanya, sholat sunnah, baca surat-surat Al-Quran yang dianjurkan bagi ibu hamil, dan doa sesungguh-sungguhnya.

Hari berganti dengan cepat. Tak terasa sudah H-10 HPL. Tapi tanda-tanda melahirkan belum nampak sama sekali. Saat cek di bidan hari Kamis (HPL saya jatuh pada hari Selasa pecan depannya), kalau Kamis selanjutnya masih belum ada tanda apapun, maka harus dilakukan tindakan. Khawatir? Jelas iya, karena ini kehamilan pertama, saya sudah mencoba persiapkan segalanya demi melahirkan normal. Saat H-seminggu itu memang tidak ada tanda-tanda yang saya alami. Perut kontraksi palsu tidak, bercak darah tidak, keluar lendir tidak. Hanya doa yang saya panjatkan.
Hari Sabtu (2 hari setelah kontrol terakhir), saya mengikuti kelas hamil yang diadakan puskesmas. Seharusnya dari awal kehamilan disarankan untuk ikut, tapi apa daya ada tanggung jawab pekerjaan yang harus dilaksanakan. Kelas hamil setiap Sabtu pagi, sedangkan saya masuk kerja sampai Sabtu siang.
Esoknya, hari Minggu malam, entah karena apa saat masuk kamar mandi, brug!!!! Saya terpeleset. Duh. . .semalaman gag bias tidur, takut terjadi apa-apa. Alhamdulillah tidak ada keluar darah.

Keesokan harinya, tibalah tanggal yang ditunggu-tunggu, 18 April 2016. Harap-harap cemas.
Sampailah pada pukul 11 malam, googling tentang “melahirkan telat HPL”, “agar lancar persalinan”, sedikit khawatir kok sampai HPL malam belum ada tanda-tanda. Tapi tetap bias stay cool karena mamak (ibu) bilang dulu 2 anaknya juga lahir telat HPL bahkan lewat 10 hari dan Alhamdulillah baik-baik saja. Cukup menenangkan hati, dan akhirnya memutuskan untuk tidur.
Tapi. . .di saat tidur belum nyenyak, sekitar pukul 23.45 tiba-tiba kebelet pipis. Maka terpaksa bangun dan BAK. Setelah BAK dan kembali merebahkan badan, eh kok. . .gag bisa tidur. .karena eh karena perut bagian bawah sedikit nyeri seperti saat mau mens begitu rasanya. Awalnya tidak terlalu terasa, lama-kelamaan sakitnya lebih terasa, bahkan sampai pinggang. Mau bangunkan suami gag tega, maka pergi ke kamar mamak untuk tanya. Kata mamak, kalau mau melahirkan rasanya mules-mules gitu, sedangkan saat itu sama sekali gag mules, tapi nyeriiiiii sekaliiiiii sampai tidak bisa tidur, mondar-mandir ke kamar-ruang tamu-dapur. Ngantuk berat, tapi kalau dipakai rebahan sakitnya tak tertahankan. Maka mencoba duduk dan menonton TV, sambil istighfar dan berdoa. Tetap tidak nyaman. Paling nyaman saat itu ya mondar-mandir, tapi kaki jadi capek luar biasa, karena seharian belum tidur.
Kegiatan di atas berlangsung sampai paginya (otomatis gag tidur sampai pagi). Saat mau sholat Shubuh pun rasanya hampir tidak mampu, pengin nangis karena saking sakitnya. Dan. .saat itu, mulai tidak bisa control diri, bawaannya pengin marah aja ma kakanda karena sakitnya itu loh. .Akhirnya mas suami memutuskan untuk ijin tidak masuk kerja, karena kata mamak mungkin ini tanda mau melahirkan. Maka pukul 8 pagi saya dan suami berangkat ke Puskesmas naik motor. Rasanya sudah luar biasa nambahnya . .sesampainya di Puskesmas, diperiksa ternyata sudah bukaan 3! What???? Alhamdulillah, ,sambil terus berdoa. Mas suami pun agak gugup dan tegang sambil terus baca Quran. Karena bukaannya masih kecil, maka bidan menyuruh untuk jalan-jalan sekitar Puskesmas. Sampai pukul 11, rasa sakitnya semakin tak tertahankan, dan semakin tidak bisa control diri. Maka diperiksa lagi ternyata bukaan 7. Saya disuruh berbaring oleh bidan, dan saat itu. . .Subhanallah sakitnya campur aduk. .saking sakitnya sampai meracau gag jelas (duh malunya kalau ingat yang bagian ini). Padahal jauh-jauh hari mamak sudah berpesan kalau lahiran yang anteng, jangan berisik, tapi ternyata gagal pas hari H L. Suami jadi sasaran amuk (hehe, maap ya mas). Kemudian tak beberapa lama kemudian terdengar suara PYOK!!! Seperti meletus, Keluarlah cairan lendir banyak sekali, Mas suami kaget bukan kepalang, ternyata kata bidan itu ketubannya sudah pecah. Saat diperiksa, ternyata sudah bukaan 9.
Tapi ternyata, belum boleh ngeden saat itu. Malah saya disuruh makan dulu supaya kuat nanti pas mengejan. Rasanya seperti mau BAB, tapi gag keluar. Akhirnya saya bilang bidan bahwa saya sudah tidak kuat, maka bidan dan para asistennya mempersiapkan alat. Saya diminta berbaring (posisi sebelumnya miring ke kiri), kedua kaki ditekuk ke samping, dan bersiap mengejan. Mengejan kalau saat kontraksi terasa sangat kuat, mengejan harus di bawah seperti BAB dan tanpa suara, bukan di leher dan bersuara. Tapi tenyata tidak mudah dilakukan, bahkan saya beberapa kali kram sehingga proses mengejan tertunda. Kemudian bidan melihat jam, terlalu lama katanya, dari ketuban pecah sampai 1 jam bayi belum berhasil dikeluarkan, saya sudah lemas karena sehari sebelumnya tidak tidur. Hingga suatu ketika, bidan senior datang, dan saat saya mengejan, beliau membantu mendorong dari arah bawah dada ke perut dan CULLLLLL! Kaget saya, seperti ada yang melompat dari dalam tubuh saya, dan terdengar suara bayi. Masya Allah…tanpa sadar saya menitikkan air mata. Perempuan, dan punya tanda lahir di pipi kiri. Saya reflex memegangnya, tapi kata bidan belum boleh karena tangan saya kotor. Maka sembari bayi dibersihkan, saya diminta mengejan lagi untuk mengeluarkan plasenta. Jujur sodara-sodara, saat melahirkan tidak terasa sakit,,,tapi,,,proses selanjutnya yang bikin gigit jari, eh gigit handuk, karena jalan lahir kata bidan digunting diperlebar, ukuran kepala bayi termasuk besar dan lilitan 1 (orang jawa bilang kalung usus). . .maka yang sobek harus disatukan kembali bukan?dengan cara apa?jelas dengan jahitan. .sakitnya aw aw aw karena memang tanpa bius ya. .

Setelah selesai dijahit, bayi dibersihkan, kemudian bayi diletakkan di atas dada ibu untuk Inisiasi Menyusu Dini. Di saat inilah, ,rasa haru dan bersyukur yang teramat sangat saya ucapkan pada Allah swt. Kembali merenungi ayat di bawah ini, Maha BESAR ALLAH.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ طِينٍ
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah."(Q.S. Al- mu'minun : 12)

ثُمَّ جَعَلْنَاهُ نُطْفَةً فِي قَرَارٍ مَكِينٍ
"Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)."(Q.S. Al- mu'minun : 13)

ثُمَّ خَلَقْنَا النُّطْفَةَ عَلَقَةً فَخَلَقْنَا الْعَلَقَةَ مُضْغَةً فَخَلَقْنَا الْمُضْغَةَ عِظَامًا فَكَسَوْنَا الْعِظَامَ لَحْمًا ثُمَّ أَنْشَأْنَاهُ خَلْقًا آخَرَ ۚ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

"Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik."(Q.S. Al- mu'minun : 14)
Readmore → From “Mom To Be” to be “Mother” ;)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS