RSS

It’s about “guru” (pengalaman mengajar ekskul di SMP)



Entah kenapa pengin banget nulis tentang ini, apalagi setelah pengalaman kemarin. .mendampingi adik-adik PMR lomba. .
Ya, meskipun bingung harus mulai darimana untuk bercerita tentang pengalaman saya menjadi pelatih ekskul di beberapa sekolah (terutama SMP). .
Emm, saya Marina, seorang mahasiswi di sebuah universitas negeri di kotaku (hanya ada 1 universitas negeri di kotaku, yg lain swasta), mengambil jurusan pendidikan MIPA, tepatnya prodi Biologi, di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Alhamdulillah di tempat saya kuliah, Tuhan menuntun saya hingga (singkat cerita), saya menjadi salah satu anggota dari 2 UKM : Pramuka dan KSR. Dari kedua UKM tsb, saya mendapat pengalaman yang cukup berharga (menurut saya), apalagi yang berhubungan dengan cita-cita dan jurusan kuliah saya. .It’s about : GURU J
Apa hubungannya UKM dengan guru?? Ok, begini ceritanya. .Berkat kedua UKM tsb, saya mendapat kesempatan untuk menjadi pelatih ekskul di sekolah-sekolah. Ada yang sifatnya cuma membantu, tapi ada pula sekolah yang meminta saya menjadi pelatih tetap. Singkat cerita,  lebih dari setahun ini saya melatih PMR di sebuah SMP negeri (meskipun tidak terlepas dari bantuan teman-teman dan senior) dan lebih dari dua tahun belajar menjadi ”guru” ekskul Pramuka di sebuah SMP swasta. Saya bersyukur mendapat kesempatan tsb, dan di dalam melaksanakan tugas tsb, banyak hal baru yg dapat saya temui. .
Awalnya, saya merasa canggung untuk berdiri di depan siswa/i SMP tsb (bahkan hanya untuk berkenalan). Waktu itu saya masih ditemani senior. Namun, setelah beberapa kali pertemuan, saya sudah merasa lebih santai dalam menyampaikan materi dan lebih lancar berbicara di depan umum (maklum saya termasuk orang yang pendiam, hehe). Di sini, saya berpikir, kalau KEMAMPUAN BERBICARA ITU PERLU DILATIH JUGA YA ;p
Kemudian, seiring berjalannya waktu, saya semakin mengenal adik-adik SMP tersebut, dan betapa bahagianya (maaf, mungkin lebih dari rasa bahagia, ada suatu rasa yang gimanaaa gitu) saat adik-adik itu tiap ketemu saya langsung menyalami (berasa jadi guru, hehe), apalagi kalau misalnya saya ijin pada suatu pertemuan, kemudian pertemuan berikutnya masuk, sambil memeluk saya terus adik-adik bilang : Kak Mar ke mana kemarin kok gag masuk, aku kangen banget loh.., atau: Mbak Marina, kemarin kok yang ngajar bukan mbak e, aq maunya sama mbak aja, hehe. . .;’) Memang ya, benar kata pepatah : TAK KENAL MAKA TAK SAYANG
Lama-kelamaan menjadi bagian dari sekolah tsb (meski hanya bagian yang sangat kecil), saya mulai kenal dengan yang namanya ”sekolah” (kayak gag pernah sekolah aja, haha), melihat karakteristik masing-masing sekolah, guru-gurunya, siswa/i nya, dsb. .Membuat saya semakin mantap untuk menjadi GURU, ;p
Mulai mengenal karakteristik masing-masing guru, dan menyadari, bahwa gurupun juga manusia, sehingga bermacam karakteristiknya, dan dari mereka saya belajar. .

  • Pak J, seorang kepala sekolah. Pemimpin yg TOP BGT dah (yaa, berdasarkan pengalaman saya selama ini menjadi ”anak buah”nya, hehe). Meskipun beliau seorang kepsek, tapi beliau tidak sombong dan sangat menghargai orang lain. Bahkan, awalnya saya dan teman-teman sesama pelatih ekskul tidak mengerti bahwa beliau seorang kepsek. Bagaimana tidak?? Sewaktu ekskul berlangsung, beliau menyempatkan diri melihat anak-anak yang sedang ekskul. Setelah ekskul selesai, beliau mau menyapa kami dan mengobrol dengan kami. Intinya, beliau peduli banget sama kegiatan ekskul siswa/i nya dan juga pelatih yang diundangnya. Padahal, guru lainpun jarang sekali menyapa kami, dan mungkin hanya beberapa yang mengetahui kegiatan ekskul apa saja yang ada di sekolahnya. Saya dan teman-temanpun kadang diminta untuk ”mampir” di ruang kepsek untuk ngobrol dan dijamu (meskipun hanya minuman dan snack), beliau ingin mengetahui perkembangan siswa/i nya yang ikut ekskul, dan bahkan tidak jarang beliau justru meminta pendapat kami demi kemajuan sekolah melalui ekskul-ekskul yang ada. Dari cerita beliaupun saya dan teman-teman baru mengetahui, bahwa bapak kepsek ini rela datang ke univ untuk mengajukan kerjasama/meminta pelatih untuk kegiatan ekskul di sekolahnya. Wow, kalau bahasa kerennya : gila coy, PEMIMPIN YANG MAU TURBA (TURUN BAWAH) demi kemajuan organisasinya. Padahal, kalau setahu saya selama ini, kepsek cukup mengutus guru/siswa untuk mengirimkan surat permohonan pelatih ke UKM Univ. Subhanallah. .
  • Mr. A, guru senirupa sekaligus pembina ekskul di sekolahnya. Banyak disayangi siswa/i nya. Setahu saya, selama bekerjasama dengan beliau, beliau orang yang sabar, tidak pernah marah meskipun siswa/i nya lebih sering rame di kelas daripada memperhatikan pemateri, easygoing/suka bercanda, dan yang paling penting: BELIAU SEPERTI AYAH BAGI SISWA/I NYA, bahkan sikapnya ke saya dan teman-teman pemateri yang lain. Beliau tidak suka marah, dan hal itulah yang menyebabkan siswa/i lebih mudah merasa dekat dengan beliau. Bahkan, lebih sering beliau menggunakan metode permainan dalam kegiatan ekskul sehingga adik-adik lebih tertarik untuk ekskul. Bagi beliau, kenyamanan anak didiknya nomer 1, materi ekskul nomer 2, karena kalau adik-adik sudah nyaman, pasti mau belajar dari hati. .Mungkin, kalau orang yg belum kenal beliau akan berpendapat bahwa beliau seorang yang terlalu santai, mana mungkin bisa memajukan ekskul yang dibinanya. .Eits, tapi pendapat tsb langsung bisa dipatahkan segera setelah kita melihat hasil prestasi adik-adik ekskul binaannya. Memang beliau orang yang santai, namun serius dalam mewujudkan citacita (kurang lebih seperti itu saya melihatnya). BELIAU MENCINTAI EKSKUL DAN SISWA/I NYA. Siswa diberi kebebasan saat ekskul, namun yang membuat saya tak habis pikir, meskipun adik-adik itu rame dan suka ”gojeg” saat ekskul, namun saat akan dilombakan/ persiapan kegiatan tertentu, mereka bisa serius. . .dan hasilnya pun MEMUASKAN, ckckckck, saya jadi berpikir, nanti kalo misalnya saya jadi guru sekaligus pembina ekskul, BISAKAH SAYA SEPERTI ITU?? Membina bukan hanya karena tanggungjawab, tetapi karena cinta. . .;) Seperti Mr. A yang rela berkorban demi kemajuan ekskulnya, rela mengorbankan tenaga, waktu, pikiran, dan bahkan. .materi. Setahu saya, beliau masih melanjutkan studi S2 nya, namun beliau tak pernah lupa mengurus ekskulnya (padahal lebih dari 1 ekskul loh), selain itu, rela pulang larut malam demi tugasnya. .Saya merasa bersalah saat saya (terpaksa) harus ijin dari ekskul karena jadwal saya yang lain. .Pengalaman yang membuat saya semakin. . .gimana gitu. .saat beliau menggendong seorang adik yang menangis dan drop saat tidak mendapat piala di sebuah perlombaan. .He is a really father. . hehehe
                                                         
Begitulah, sekelumit pelajaran yang dapat saya ambil. . Dari pengalaman tsb, timbul pikiran saya : menjadi seorang guru mungkin bisa dilakukan oleh banyak orang, namun menjadi GURU YANG DISAYANGI, DIKANGENIN, DIHARGAI SISWA/I NYA, BERMANFAAT BAGI SESAMA (terutama organisasinya) itu.. tidak semudah membalik telapak tangan. Perlu keikhlasan dan ketulusan hati, serta kegigihan memperjuangkan tujuan yang baik. .Kalo saya jadi guru nanti (Insya Allah), saya mau menjadi seperti mereka, atau bahkan lebih baik dari mereka. .

*cerita di atas adalah gambaran yang hanya menurut sepengetahuan dan pengalaman saya, jika ada yang kurang setuju, monggo-monggo saja. . ;)
Readmore → It’s about “guru” (pengalaman mengajar ekskul di SMP)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tugas Review Kegiatan Praktikum

Baru kali ini praktikum gag diberi tugas membuat laporan sementara, tapi buat review, alias -bisa dibilang- cerita kita selama kegiatan praktikum berlangsung. OK, it's not a problem. Lagian lumayan buat isi blog, hehe. . .
Gag tau bener kayak gini ap bkn yg dmaksud dengan review, y. .smoga benerlah, ;)


REVIEW PRAKTIKUM PERTUMBUHAN FISIOLOGI TUMBUHAN

            Praktikum Fisiologi Tumbuhan kegiatan 4 dengan judul “Pengaruh Dosis Pemupukan NPK terhadap Respon Pertumbuhan dan Produksi beberapa Kultivar Kentang Hitam (Coleus tuberosum) dilaksanakan pada Sabtu, 15 September 2012. Namun sehari sebelumnya, saya dan teman-teman Pendidikan Biologi 2010 telah melakukan pencampuran kompos dengan tanah yang akan digunakan sebagai media tanam.
          Kegiatan ini diagendakan mulai pukul 07.00 WIB. Maka, pada hari Sabtu tersebut, saya berangkat dari rumah 15 menit sebelumnya, kemudian mampir untuk menjemput teman (Puput). Setelah menjemput teman, saya segera menuju UKM untuk mengambil ember yang akan digunakan untuk keperluan praktikum dan selanjutnya ke Green House, yaitu bangunan di kompleks Laboratorium Pusat UNS yang digunakan sebagai tempat perawatan tanaman, di mana bangunan tersebut didominasi dengan banyaknya kaca untuk masuknya cahaya matahari. Sesampainya di Green House, kami (saya dan teman) tidak menyangka bahwa keadaan Green House ternyata memang perlu untuk dibersihkan. Melihat alat kebersihan yang tersedia hanya 1-2 buah, maka saya dan Puput kembali ke UKM untuk meminjam 3 sapu lantai, 1 serok sampah, dan 1 kemoceng. Setelah mendapatkan alat kebersihan yang diperlukan, maka kami bergegas kembali ke Green House dan bersama teman-teman yang lain mebersihkan lantai 2. Keadaan ruang Green House di lantai 2 memang jauh dari yang kami harapkan. Ruang tersebut penuh debu, sarang laba-laba beserta penghuninya menempel di sudut-sudut dinding, beberapa blender yang sedikit rusak, kardus kosong, tanaman-tanaman dalam polybag kecil yang terkesan tidak terawat, serta bak wastafel yang penuh dengan genangan air serta tanah yang mengering dan keras. Saya memilih menyapu lantai dengan sapu lantai, dan ternyata tidak cukup satu kali menyapu untuk membuat lantai ruang tersebut terbebas dari debu. Setelah selesai menyapu sekali dengan sapu lantai, saya mengambil sapu lidi untuk menyapu bagian lantai yang terbuat dari semen. Memang tidak bisa langsung bersih, sehingga teman lain kembali menyapu agar lantai lebih bersih, meskipun debu tidak sepenuhnya dapat tersapu bersih. Sewaktu kami menyapu, PJ kegiatan praktikum (Yutam) mengabarkan bahwa jumlah kompos dan tanah yang akan kami gunakan sebagai media tanam ternyata kurang, sehingga beberapa teman yang awalnya ditugaskan di Green House membantu teman-teman yang mendapat tugas pengemasan media tanam di Gd.D FKIP untuk membeli kompos. Sebagian teman laki-laki kembali ke daerah danau F.Pertanian untuk mengambil tanah dengan cangkul.
            Seusai menyapu, sekitar pukul setengah sembilan, saya dan teman-teman kembali ke bawah menunggu agenda berikutnya. Sesaat kemudian, PJ meminta teman-teman yang mendapat tugas membersihkan Green House untuk membantu memindahkan polybag-polybag yang sudah berisi bahan tanam dari Gd.D FKIP ke Green House. Segera saya dan Nikmah menuju Gd.D dan melaksanakan tugas dari PJ. Setelah kurang lebih 3 kali perjalanan Gd.D – Green House, semua bahan tanam sudah terangkut ke halaman Green House. Sementara itu, teman-teman yang mendapat tugas membeli kompos sudah kembali ke Green House dan membawa kompos yang diperlukan. Kompos dibuka dan kembali dicampur dengan tanah untuk membuat bahan tanam. Sementara itu, beberapa teman menambahkan bahan tanam ke dalam polybag yang sudah disiram air. Saat itu, saya dan teman-teman duduk menunggu di halaman Green House, karena dua pekerjaan di atas sudah dipenuhi teman-teman yang lain. Sesaat kemudian, sekitar pukul setengah sepuluh, saya bersama Sutinah menuju danau F.Pertanian untuk mengambil tanah yang sudah dicangkul. Sesampainya di sana, setelah menunggu kurag lebih 15 menit, seorang teman dari Green House mengabarkan bahwa persediaan tanah sudah cukup. Maka teman-teman laki-laki yang mencangkul tanah di daerah danau F.Pertanian menghentikan pekerjaannya. Sedangkan, saya dan Sutinah kembali ke Green House dengan membawa 1 buah cangkul.       Sesampainya di Green House, saya duduk bersama teman-teman. Setelah melihat tanah dan kompos kembali dicampur dan dicangkul, maka saya dan teman-teman mengambil polybag (yang sudah diberi lubang-lubang kecil) dan takaran tanah dari botol air mineral untuk membuat bahan tanam (tanah+kompos dalam polybag). Saya berpasangan dengan Yudha memasukkan bahan tanam ke polybag. Setelah selesai mengisi beberapa polybag, saya dan teman-teman mencuci tangan. Teman-teman lain yang tidak bertugas memasukkan bahan tanam ke polybag, memberi label pada polybag-polybag yang sudah terisi bahan tanam tersebut.
           Kira-kira pukul 11 siang, setelah polybag selesai diberi label, saya dan teman-teman mengangkut polybag-polybag tersebut untuk dipindahkan ke lantai 2 Green House dengan jalan “diranting” (salur-menyalur). Setelah semua polybag terangkut ke atas, saya dan teman-teman dan juga asisten masuk ke dalam ruang lantai 2 untuk mengerjakan langkah praktikum selanjutnya, yaitu memasukkan bibit kultivar tanaman kentang hitam. Namun sebelum bibit dimasukkan, untuk memudahkan dalam pengamatan selanjutnya, maka polybag-polybag diatur sesuai dengan macam kultivar dan kelompok pengamatan/praktikum. Setelah polybag tersusun dalam ruang dan barisan yang tepat, selanjutnya bibit kultivar dimasukkan ke dalam bahan tanam yaitu dengan cara membuat lubang kecil pada bahan tanam dan memasukkan perlahan-lahan bibit kentang hitam, sampai tunasnya tertutup bahan tanam. Langkah berikutnya yaitu menaburkan pupuk NPK sesuai dosis yang ditentukan ke bahan tanam, namun hanya di bagian pinggir, agar tidak merusak bibit yang sudah ditanam.

            Sekitar pukul 11.30 WIB, praktikum selesai. Saya dan beberapa teman membereskan alat-alat kebersihan yang sebelumnya dipakai untuk membersihkan Green House dan kemudian meninggalkan Green House untuk mempersiapkan agenda praktikum mata kuliah yang lain.

Readmore → Tugas Review Kegiatan Praktikum

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Belajar dari Ramadhan. .


Ramadhan memang bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan. Selain itu, (kalau kataku), bulan yang mengajarkan kita tentang hal-hal baru. Tau kenapa?? Soalnya bulan ini ‘kan cuma ada 1x dalam setahun, so hal-hal yg terjadi pun berbeda dari hari-hari biasanya. .

Seperti Ramadhan tahun ini. .

Kebetulan, sebulan kemarin, saya menghabiskan masa-masa puasa wajib itu di luar rumah, alias tidak bersama keluarga, melainkan bersama sekumpulan anak-anak (yg sering disebut) “Pemuja Tunas Kelapa” alias Pramuka di kampusku dalam rangka menjalankan kewajiban sebagai panitia Paskibra 2012.
Singkat cerita, saya mendapatkan tugas sebagai sie Konsumsi dan P3K. Ya pasti temen-temen taulah apa aja tugas sie konsumsi. Yup, karena 17 Agustus tahun ini bertepatan pada bulan Ramadhan, maka tugas sie Konsumsi adalah. . . . . .menyiapkan buka dan sahur untuk panitia dan peserta. Nha, di sini ini dimulai ceritanya, suka-duka menjadi sie konsumsi. Emm, kalau suka-nya apa siy saya bingung, ya paling kalau peserta menghabiskan makanan jatahnya dan tidak protes aja soal menunya, itu dah cukup untuk bikin kita (saya dan teman sie konsumsi) mengembangkan bibir – tersenyum. .Kalau dukanya?? Hhh, jangan ditanya mah, ini nih. .
  1. Susahnya cari catering
    1. Emm, ironis memang, masa’ mo cari katering aja susye?? Yah, maklumlah, karena ini bulan Ramadhan, maka mayoritas katering sudah menutup pemesanan karena mereka sudah full pesanan (katanya). Dan, sekali nemu katering yang bisa dipesenin, ternyata tidak memenuhi kriteria perijinan (SIUP & NPWP). Tapi, sekali lagi (mungkin) karena berkah Ramadhan, kamipun akhirnya menemukan katering yang sesuai (Alhamdulillah. .), yah walaupun harganya memang lebih mahalll. Tapi gag apalah, setidaknya gag sia-sia siang-siang pas puasa-puasa motoran cari katering. .
  2. Bangun lebih awal dari peserta dan panitia lain
    1. Nah, ini nih. .Kalau pas buka siy gpp, coz kateringnya bisa nganter makanan yang udah kita pesen. Tapi, kalau pas sahur, bu katering udah minta tolong sama yang pesen supaya konsumsinya diambil. OK, it’s not a big problem siy sebenernya. Cuma,, begini nih. . Awalnya, saya dan pihak katering sudah janjian mau ambil makanannya pukul setengah 3 pagi. Nah, di asrama, tepatnya di kamar panitia, saya dan Mb Amy (sie konsumsi juga) sebelum tidur, sudah nyetel alarm HP pukul 02.00 WIB. Dan saat alarm berbunyi. . .kami berdua. . .bangun. . .dan tidur kembali. Ehehe. Maklum, capek bo’. Tapi gag lama-lama kok tidurnya, sekitar seperempat jam kemudian kami (memaksakan) diri beranjak dari tempat tidur dan ke kamar mandi. Setelah cukup bersih diri di kamar mandi, kami bergegas mencari mangsa (membangunkan panitia cowok) untuk membantu mengambil konsumsi sahur. Deu susahnya membangunkan para cowok (walau gag semua cowok siy), padahal sebelum berangkat tidur udah janji pada mau bangun jam 2 tett. .Hmm. .Setelah sekian menit menggedor-gedor pintu kamar mereka, memisscall nomer2 mereka, barulah mereka bangun dan mengumpulkan nyawa. . #eh. Singkat cerita sampailah kami di perjalanan menuju katering yang sangat jauh (kira-kira 2 km dari asrama kami), dingin, dan sepi (ceilah). Sesampainya di tempat catering pun, ternyata, makanan belum semuanya dibungkus, yah mau gag mau kami harus menunggu. Dari janjian pukul setengah 3 baru bisa diangkut ke asrama pukul 3. Dan hal seperti itu. . terjadi setiap hari selama seminggu.
  3. Susahnya menampung aspirasi konsumen (peserta dan panitia)
    1. Kalau yang satu ini, mungkin hampir dialami sebagian besar temen-temen yang pernah jadi sie konsumsi. Ya, sebenarnya bukan mutlak salah kita (sie konsumsi) donk ya kalau masalah makanan gag enak itu, tapi ya bagaimana lagi kita yang mesenin siy yaa. .Sempet sebel juga sama para konsumen, bisanya ngomen (komplain) doank, gag tau apa susahnya kita-kita, hehe. . Yang satu minta ini, tapi yang laen gag suka, yah mana bisa pesen ke katering beda-beda menu, emang dipikir lagi ngeHik apa. .
  4. Makan lebih akhir dari peserta
    1. Emm, ini juga mungkin sering dialami sie konsumsi atau lebih umumnya panitia kegiatan. Salah satu alasannya siy ya untuk menjaga etika. Tapi, kadang gag suka juga ni sama adat yang satu ini. Kenapa?? Soalnya, dari pengalaman kemarin, ya gag jadi masalah siy kalau pesertanya mau mengerti, cuma yang jadi masalah kemarin, peserta gag teratur ambil bagiannya, jadi bagian panitia ikut keambil, dan baru dibalikkin setelah mereka selesai makan dan tau kalau ternyata ada makanan lebih di pasukan mereka -__-. Kalau untuk berbuka juga, masih gag apa-apa, tapi kalau sahur. . .’kan dikejar Shubuh, alhasil panitia makannya harus extra cepat. Tapi syukurlah, hal itu berlangsung selama 2 hari, karena setelah dievaluasi, peserta sadar diri. ;)
  5. Nyuci peralatan konsumsi
    1. Ini nih, sepele memang, tapi kadang bikin jengkel. Bukan masalah buat saya untuk mencuci 3 lusin gelas setiap hari plus peralatan tambahan lainnya. Cuma, yang bikin sebel, kalau para konsumen setelah memakai peralatan gag mau mengembalikan ke tempat semula, alhasil jumlah peralatan tiap saat berkurang, dan saat mau memakai kembali, mereka balik tanya ke sie konsumsi, hadeeh. . .
Ya itulah sekilas ceritaku sebulan kemarin. Bukan maksud mengeluh. Semua yang kutuliskan di atas, itu cuma aku rasakan pas kerjanya. Setelah kegiatan berakhir (setelah bendera merah putih berkibar di lapangan rektorat kampusku), saya merasa lega dan bersyukur. Bersyukur karena dengan hal itu saya mendapat pelajaran, bagaimana susahnya menjadi ibu ketika harus menyiapkan makanan untuk keluarganya saat berbuka dan sahur, meskipun beliau sendiri sedang halangan berpuasa. Saya merasakan benar saat kemarin di asrama, saat itu saya sedang tidak berpuasa tetapi harus bangun sebelum sahur untuk mengambil konsumsi katering, sebal memang, tapi setelah saya mengingat perjuangan para ibu. . .ya akhirnya dapat dengan ikhlas saya menjalaninya. Selain itu saya juga menyesal sempat menaruh rasa kesal pada peserta, seharusnya saya bisa lebih sabar, karena di masa depan nanti, tentunya, dalam dunia kerja, kita akan bersosialisasi dengan banyak macam orang yang bermacam-macam pula keinginannya, kalau gag sabar, hancurlah kita di mata mereka. .
Sekian dulu ceritaku, semoga dapat menjadi manfaat (atau paling tidak sebagai hiburan) bagi yang membaca. .


Readmore → Belajar dari Ramadhan. .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Aku pengen. .

Lama gag ngpost, banyak ide tapi males mikir, hehe. . Akhirny ngpost ini aja dah -postinganyangmungkingagpenting-, hehe. .

Lagi pengen.. .:

Jelly Wedges

Sebenernya sii, ud punya wedges 1, tapi yg bentuknya sandal. . pengin kayak yg d gmbar tu, g terlalu tinggi kykny, hehehe

Jam tangan baru

Antara pengin gag pengin siy, cuma karena jam tangan lama ane rusak, rusaknya pun sebenernya cm d bagian pengait, jarum jamnya siy masih sehat wal afiat buat jadi penunjuk waktu. .

Kacamata baru

Nha. .klo yg satu ini, bukannya pengin lagi, tapi emang butuh, cz tanpa ni dunia terlihat kurang begitu indah d mata saya (maklum minus), hahaha. Niatnya siy gag pengin ganti lagi, tapi apadaya, frame(pengait)nya patah tanpa alasan. .;p

Sebenarnya sie masih pengin yang lainnya lagi, tapi ntar kalo dtulis kesannya jadi kayak Nobita aja, hahaha. .Yg jelas siy, yg paling saya pengin saat ini, alias karena saya butuh itu, y yang nomor 3 it, tapi mo beli 'aras2'en, cz klo mo bli it musti dcek lagi jumlah minusny. . --

Readmore → Aku pengen. .

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Filosofi Laut


Readmore → Filosofi Laut

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

What's the meaning of "Saudara". .??

Apa itu Saudara. .??



1 orang yg seibu seayah (atau hanya seibu atau seayah saja); adik atau kakak; 2orang yg bertalian keluarga; sanak: ia mempunyai banyak -- di sini, baik dr ibu maupun dr ayahnya; 3 orang yg segolongan (sepaham, seagama, sederajat, dsb); kawan; teman: dl mengerjakan tugas ini, kita akan dibantu oleh -- kita di kampung ini;  http://www.artikata.com/arti-349222-saudara.html

Now, I just want to have real brothers and sisters. .
Readmore → What's the meaning of "Saudara". .??

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I-Pe

Entah mau dibilang apa setelah ng-post ini, biar dah, lgy sbel campur gmnaaa gtuu. .

Bulan2 sperti ini memang menegangkan (pertengahan taun), juga awal tahun, knpa.. ??Soalny pd bulan inilah hasil "kerja keras" saya selama masa aktif kuliah digambarkan dalam 5 opsi huruf dan angka, yang lebih familiar disebut "IP" atau Indeks Prestasi. Deg2an memang, lebih2 karena saya takut mengecewakan ortu. .
Dan. . singkat cerita, IP smt4 saya sudah bs dlihat. .Tau berapa?? Ini dia: 3,3 < my IP < 3,5, jelek y??ah, apapun komentar org saya g peduli, yg jelas saya bersykur karena IP saya terhitung naik dr smster2 sblumny, entah krena dosen atau Siakad ny yg lagy baek hati. . hmmm
Tapi. .ternyata memang IP sgitu belum ckup mmbuat ortu  ayah senang. Ya, sbenarnya saya trima2 saja, memang it bukan IP yang tinggi, tp yg mmbuat saya merasa sebel klo dia beliau menghubungkan IP saya dengan kegiatan luar yg saya ikuti (all about tunas kelapa dan palang merah). Jujur saja, saya paling gag suka kalo ad org yg mengkambinghitamkan UKM saat IP tidak sbgus yg dharapkn. .
Selama ini, saya berusaha untuk tidak memberatkan salah satu d antara mereka (akademik-non akademik). Memang saya (hampir) selalu pulang malam, namun saya tidak mengabaikan tugas akademik. Meski kondisi fisik/daya tahan tubuh saya tidak sebagus teman2 (mungkin), tp saya mau mengambil resiko yaitu meluangkan waktu "melek" lebih banyak dan mengurangi waktu tidur. .Biar saja banyak org yg mnilai saya pemalas, krena melihat tulisan tangan tugas saya tidak sbgus apalagy serapi tulisan org2 pada umumny, bukankh "yg tau dri qt adl dri qt sndri" . .??
Yang saya sebel (lagy), mentang2 saya dpt beaswa BidikMisi, ayah bilang "IPny hrus kumlot lho, gag usah ikut kegytn yg gag penting", Hellooo. . bkn bermaksud jd ank yg durhaka, tp siapa loh yg ikud kegytn g penting itu?? --", kegiatan saya legal kq, n dari kegytn2 it saya lebih merasa percaya diri, tidak "mendel" kyk waktu skul2 dlu, lbih pny byk teman, memperluas jaringan, menambah pengalaman, bljar cari uang sndri. . y, memang ad resiko yg hrus dbyar: lebih sering mghadapi masalah permasalahan, lbih sering mnghabiskn wktu d luar rumah, lbih sdkit mnggunakan waktu libur. . but, It's not a big problem. .!! Tambah sbel lgy klo ayah blg "kata pak J*ko" bla bla bla.. .sp sih org it???Y, saya tau beliau (Pak J*ko-pen) it salah satu dosen d sbuah fakultas d Univ saya, putriny jg kuliah d jurusan yg sama dgn beliau mengajar. .tp qn y gmna bgt gt klo men-judge kegytn d luar kuliah it cuma ksih minus k yg ikut (para anggotany). .hmm
Trz, mslah kwajiban IP cumlaude untuk penerima beaswa it, sepertiny slma ini sya g pernah tu dpet aturan kyk gtu, yg penting qn IPny g parah2 bgt. .
Lgian, (bkn bermaksud membandingkan atau menjelek2an), IP saya juga bkn IP terrendah d klz. .bukan yg terburuk, bukan pula yg buruk, bkn?? Memang, sbgian kecil (saya anggap sebagian kcil loh), ad org2 yg meskipun berkegytn lain tp IPny msh tinggi. .


Sbenarny, saya merasa bersalah, dan kecewa, sungguh, .Tp, klo diungkit2 mslah saya ikut kegiatan d luar kuliah, mav saja, saya jadi sebelll. .
Mamah, Papah. . (halah, sok mamahpapah). . Ayah, Ibu, (galau mode: ON), meski begini, saya berjanji untuk dpet IP yg lebih baik kq.. Tp skali lgy jangan salahkn UKM saya. . ;)
Readmore → I-Pe

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Duyung

Yee, mumpung lagy mood nulis, eh, ngetik maksudny. . Lanjut aja ni ngpost d blog. .

Klo postingan lalu ada sedikit info ttg "Tikus, Mencit, dan Cucurut", kali ini saya mencoba cari tau ttg: Dugong, atau yang lebih dikenal di Indonesia sbg Duyung. .

Pasti gag asing lagi nama it unt tman2 bkn. . ? Dan, setiap mendengar namany, cerita unik yang selalu terbayang, namun sayangnya sering salah paham. .

Gag jauh2 dari "Tikus, Mencit, dan Cucurut" yang lalu, spesies ini pun saya "temui' selama KKL lalu. .Bedanya, klo wktu it "Tikus, Mencit, dan Cucurut" yang saya temui sudah almarhum alias dalam bentuk awetannya saja, klo Dugong ini saya lihat dalam keadaan hidup, karena saya melihatnya di salah satu akuarium di Sea World (ud gede, baru maen k Sea World???hahah)


Waktu it, d kolam tsb, saya melihat 2 dugong, yang satu jantan, dan yang satu betina. .Kata mas pemandu (klo gag salah inget namanya ms Ayi, lulusan IPB), si dugong jantan lebih muda dari si dugong betina, padahal keduanya "suami-isteri" loh. .Terang saja teman2 berkomentar : wah dugongny suka yg berondong y, wkkk. . Haish, sudah2, kmbali k spesiesnya. .



Duyung yang ini adalah sejenis ikan atau tepatnya mamalia laut yang bernama latin Dugong dugon. Dan bukan seorang putri cantik berambut panjang dengan kaki yang dapat berubah menjadi ekor ikan setiap kali kena air, yang kita kenal dalam dongeng Putri Duyung.
Duyung, seperti mamalia laut lainnya, meskipun hidup di dalam air tetapi ikan duyung bernafas dengan paru-paru dan menyusui anaknya. Sayangnya, binatang inipun makin hari makin langka.
Ikan duyung dalam bahasa Inggris dikenal sebagai dugong atau sea cow. Dalam bahasa ilmiah (latin) mamalia yang hidup di air ini disebut sebagai Dugong dugon. Binatang yang bisa ditemui hampir di seluruh pesisir Indonesia ini termasuk binatang yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999.
Diskripsi. Ikan duyung mempunyai tubuh yang besar. Panjang badan Duyung dewasa sekitar 2,5-3 meter dengan berat 225-450 kg. Kulit Duyung (Dugong dugon) tebal, keras dan licin dengan warna abu-abu agak kebiruan.
Duyung memiliki kepala yang bulat dengan mata kecil dan lubang hidung di bagian atas moncong. Memiliki bulu yang terletak di bibir atas yang berguna untuk membantu menemukan makanan. Penglihatan duyung terbatas tetapi memiliki pendengaran yang tajam.
Duyung lebih banyak aktif di malam hari (nokturnal) terutama untuk mencari makanan berupa berbagai tumbuhan laut seperti rumput laut, lamun dan akar-akar tanaman lainnya.
Sebagaimana mamalia laut lainnya duyung (Dugong dugon) hidup berkelompok dengan anggota antara 5-10 ekor yang terdiri dari induk betina, duyung jantan dan anaknya meskipun terkadang menyendiri. Duyung termasuk binatang yang setia dengan pasangannya dan bersifat monogami.
Duyung mampu hidup hingga berusia 70 tahun. Namun perkembangbiakan ikan ini sangat lambat. Biasanya seekor duyung beranak dalam interval 3-7 tahun sekali dengan melahirkan seekor anak dalam setiap satu periode kehamilan.
Truz, sebenarny putri duyung it ad gag siy y. .??
Klo kata ms pemandu, awalny, cerita it berasal dari Sulawesi/Kalimantan (mav, saya sedkit lupa). .Konon, ada sepasang suami-isteri (tanpa putra/putri), keduanya sedang berada di tepi sungai (sebuah perairan). Kemudian, karena suatu alasan, sang suami terpaksa meninggalkan isterinya selama beberapa menit. Namun, tak dinyana, saat sang suami kembali ke tempat sang isteri menunggu, ia tak melihat isterinya lagi, melainkan ia dapati seekor duyung yang menampakkan kepalanya ke air dengan kedua mata yang (terlihat) mengeluarkan air mata. Kontan, sang suami mengganggap ikan (duyung) tsb adl isterinya  yang cantik jelita yang tenggelam dan menangis. Karena hal tsb, krena rasa bersalahnya, sang suami selalu rajin mengunjungi tempat tersebut untuk bertemu dan melihat keadaan duyung it. .Sejak saat itulah masyarakat setempat percaya, bahwa duyung-duyung yang hidup saat ini adl keturunan putri cantik yang merupakan seorang isteri.
Lanjut kata ms pemandu, memang kedua mata seekor duyung seperti mengeluarkan air mata, hal itu dilakukan sang duyung untuk menjaga kelembaban matany, karena habitatny qn air ..
Sementara it, ternyata, ada banyak versi cerita tentang legenda duyung, seperti ini misalnya: 
Cerita tentang ikan duyung atau puteri duyung pertama kali ditemukan di Assyria. Cerita itu berkisah tentang Dewi Atargatis, Ibu dari ratu AssyriaSemiramis. Dewi Atargatis jatuh hati pada seorang gembala, yang kemudian terbunuh olehnya. Karena malu, ia menceburkan diri ke danau untuk mengubah diri menjadi ikan. Namun, air tidak bisa mengubah dirinya sepenuhnya karena ia masih memiliki kekuatan sebagai seorang Dewi. Akhirnya, hanya separuh tubuhnya yang menjadi ikan.
Legenda Yunani yang terkenal menceritakan bahwa puteri duyung adalah Thessalonike, adik Alexander Agung yang berubah menjadi duyung setelah meninggal. Dia hidup setelah mati sebagai puteri duyung di laut Aegea, dan selalu menanyakan nasib kakaknya.



Beberapa makhluk legendaris yang karakternya mirip puteri duyung juga ditemukan di beberapa negara, seperti: Mami Wata dari Afrikabarat dan tengah; Russalki (Rusalka) dari Rusia dan Ukraina;Merrow dari Irlandia dan SkotlandiaOceanidNereid, dan Naiaddari Yunani, ketiganya adalah Nymph air. Dalam dongeng dan cerita rakyat Eropa, ada makhluk yang wujudnya menyerupai puteri duyung disebut Melusine, berwujud wanita dari kepala sampai pinggang, sedangkan berwujud ikan dari pinggang ke bawah, dengan dua ekor yang bercabang atau kadang-kadang seperti ular. Di Jepang, jika manusia memakan daging puteri duyung, maka akan memperoleh keabadian. Dalam beberapa cerita rakyat di Eropa, puteri duyung dapat mengabulkan permohonan.
Pada tahun 1991, para ilmuwan juga telah menemukan fosil ikan duyung betina pertama yang masih utuh di dunia. Fosil itu menunjukkan, tingginya 160 cm, mulai dari bagian pinggang ke atas mirip manusia, bagian kepala berkembang baik, isi otaknya sangat besar, kedua tangan bercakar tajam, matanya sama seperti jenis ikan pada umumnya, tak berkelopak mata. Di bulan Agustus pada tahun yang sama, dua orang nelayan Amerika menemukan sebuah kerangka tulang belulang ikan duyung. (Harian Obor) dari Kuwait pada tanggal 24 Agustus 1980 melaporkan penemuan bangkai ikan duyung di pantai Laut Merah. Bentuk atas ikan duyung seperti ikan bagian bawah menyerupai tubuh wanita, sama seperti manusia mempunyai dua kaki dan sepuluh jari kaki.
Tahun 1962, sebuah kapal yang memuat para tentara dan ilmuwan di luar laut Kuba telah menangkap seorang bocah yang bisa berbahasa manusia, kulit menyerupai sisik ikan, berinsang, kepala mirip manusia, ekor mirip ikan. Duyung kecil tersebut menyebut dirinya berasal dari kota Atlantis, masih menceritakan kepada para peneliti bahwa di beberapa juta tahun lalu, daratan besar kota Atlantis melintangi benua Afrika dan Amerika Selatan, kemudian tenggelam. Manusia jenis ini masih tertinggal dan sekarang hidup di bawah laut, usianya mencapai 300 tahun. Kemudian duyung kecil tersebut dikirim ke sebuah lembaga riset rahasia di Laut Hitam, untuk diteliti secara mendalam oleh para ilmuwan.
Master Li Hongzhi, pada ceramahnya di Swiss dalam bukunya yang berjudul Falun Fofa (Darma Buddha dalam Falun) menyinggung soal keberadaan manusia duyung. “cTidak saja ada manusia di laut, tapi dalam ruang dimensi yang setingkat dengan kita ini pun ada munusia yang lainnya, manusia yang sama seperti kalian, masih ada lagi manusia yang tidak sama dengan kalian, sebut mereka pun boleh, tapi tidak pun tak apa-apa. Karena mereka mempunyai sejumlah kasih sayang tapi tidak memiliki hasrat seperti manusia biasa, sebab tubuh bagian bawahnya berbentuk kematerian, hanya di atas saja berbentuk tubuh manusia, oleh karena itu dia dapat melayang ke mana saja, berterbangan ke mana saja. Kebanyakan manusia di lautan termasuk manusia yang tersingkirkan oleh zaman yang berbeda di bumi sebelumnya. Ada juga manusia di bawah laut, ada yang kurang lebih sama seperti manusia, yang tubuh bagian atasnya manusia tapi bagian bawah adalah ikan, ada juga yang bagian atas ikan tapi tubuh bagian bawahnya manusia.”

Apapun cerita yang beredar, sebenarnya hak setiap orang untuk percay/tidak mempercayainya. Namun yang saat ini penting kita ketahui yaitu,  tidak ada perkiraan mengenai populasi Duyung di Sulawesi Utara.  Juga sangat sedikit yang diketahui mengenai perpindahan serta pola makannya.  Berdasarkan data-data yang ada, maka Duyung dapat dikategorikan sebagai binatang yang langka.  Jaring ikan merupakan ancaman besar bagi kelestariannya.  Ada beberapa insiden dimana Duyung tertangkap dalam jaring ikan, misalnya di lepas pantai Arakan-Wawantulap, Likupang, dan di sebelah timur Karakelang.  Sebagai tambahan, pembudidayaan rumput laut yang sekarang meningkat di Sulawesi Utara telah menjadi penghalang bagi Duyung untuk mencapai tempat-tempat mencari makannya.Sebagai mamalia laut, dugong sangat tergantung pada lamun (seagrass) yang merupakan habitat dan makanan alaminya. Dugong hanya memakan lamun, itupun hanya beberapa jenis di antaranya  Halodule sp., Halophile sp. dan Syringodium sp. Sementara penyebaran lamun ini hanya ada pada kawasan-kawasan tertentu, yang saat sekarang pun telah terjadi pengrusakan dan degradasi yang cukup serius. Sejak di keluarkannya Peraturan pemerintah Nomor 7 tahun 1999 tentang Konservasi Flora dan Fauna yang dalam hal ini termasuk perlindungan Dogong dugon dan lamun (seagrass). Upaya perlindungan terus berjalan tidak maksimal.Banyak hal yang menghambat upaya konservasi itu sendiri di tambah dengan kurangnya infomasi tentang biologi dan ekologi dugong di Indonesia seakan membiarkan dengan pasti hilangnya dugong dari perairan Indonesia.  Sekarang pun dugong Indonesia laksana sejarah yang kita hanya dapat mendengarkannya dari cerita nelayan-nelayan dulu dan atau hanya melihatnya berenang statis pada gambar dan foto-foto di museum.











Readmore → Duyung

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

I can't show what I feel

Hmm. . bener gag y judul di atas. .Bingung memilih judul yang tepat, pokoknya ini tentang saya. .Kkekkekekkek. . .

Knpa saya menulis ini. . ??
Emm, setelah melewati beberapa kejadian, saya termenung, saya pikir, selama ini sepertinya saya kurang bisa mengekspresikan perasaan saya, atau mungkin kurang tepat dalam mengekspresikan apa yang saya rasa, atau mungkin apa yang tampak dari saya tidak seperti apa yang sedang saya rasakan. . .(bingung???)

Jiah, gimanalah kalimatnya. . Intinya, contohnya seperti saat saya senang melihat suatu pertunjukan, kalau kata temen2 siy muka saya datar2 aj, pdhal dalam hati saya seneng banget loh liat pertunjukkan itu. Truz, waktu mendengar suatu kabar yang mengejutkan, muka saya juga datar2 aj (kata temen2). .

Tapi di lain sisi, saya bisa saja berlebihan memberikan suatu ekspresi. .

Lanjut, klo saya renungi lagi, saya kurang menunjukkan ekspresi kalau saya sedang bersama org yg belum terlalu dekat dengan saya, atau dgn org yg saya segani, atau dalam lingkungan yg baru, y.. .mungkin bisa dibilang jaim.. Tapi sebenarny bukan berniat jaim loh, entah mengapa ketika bersama org2 tsb saya lbih suka menunjukkan ekspresi datar, tdk berminat berekspresi, heheh. .

Kebalikannya, klo sdg bersama org2 yg sudah akrab, saya justru gag bisa berbuat yg namanya jaim, hahahah. .

Truz, apalagi y. . .Yah, ni juga salah satu contohny, banyak yg ingin saya ungkapkn dsni, tp tidak dapat memilih kata2 yg tepat, hedeh. .

Y sudahlah, sgni dlu aj critanya, smoga untuk selanjutny, saya lebih "pandai" lagi berekspresi, ;p
Readmore → I can't show what I feel

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tikus, Mencit, dan Cecurut

Hi Guys. .
pastinya kalian sudah pernah mendengar ketiga kata tsb bukan. . ??Yap, binatang ini sering kita jumpai di sekitar kita. Saat mendengar namanya disebut, tentunya yg terbayang di benak kita: jijik, kotor, pencuri makanan, hehehe. . Yah, meskipun sebagian dari spesies ini menjadi binatang piaraan beberapa orang. .

Next, kenapa saya tertarik mencoba menulis tentang mereka??Yeah,,ini berawal dari pengalaman saya mengunjungi museum Zoologi LIPI Bogor saat KKL smt.4 lalu. .

Di museum tsb, kami (-saya dan mahasiswa Pend Bio '10 UNS) dapat melihat awetan berbagai macam spesies hewan di dunia ini, dari yang seukuran ujung jari kami, sampai yang besarnya berkali lipat dari tubuh kami. . .Wow!!Subhanallah. .;)
Singkat cerita, tibalah kami di suatu ruangan awetan Mammals. .Emm, takjub campur gimanaa gitu. .di ruangan tsb kami dapat melihat awetan kera/monyet, anjing, harimau, dsb. . Teman-teman saya mencoba mengambil gambar dengan berpose bersama awetan2 tsb, biar keliatan ngeri gitu pose bersama hewan2 buas, padahal sama awetannya ajaa. .;p
Tetapi,,saya lebih tertarik dengan awetan yang disimpan dalam wadah kaca yang diletakkan di atas meja: Rodentia. .Lebih kecil dari Mammals yang saya sebutkan di atas, berrambut (agak kotor), dan mempunyai gigi pengerat. Kemudian saya membaca nama spesies  yg tertera: Tikus, Mencit, dan Cucurut. .Loh, apa bedanya yaa. . ??Mulai deh saya baca satu persatu keterangan spesies yang ada. .Saya pun tertarik, karena ketiganya sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari kami, tapi org2 sering salah kaprah menyebutnya, ternyata mereke bertiga beda loh. . .
Sesampainya di rumah, saya coba tanya mbah Google alias searching di Google, dan inilah hasilnya. .:

Tikus adalah mamalia yang termasuk dalam suku Muridae. Spesies tikus yang paling dikenal adalah mencit (Mus spp.) serta tikus got (Rattus norvegicus) yang ditemukan hampir di semua negara dan merupakan suatu organisme model yang penting dalam biologi; juga merupakan hewn peliharaan yang populer.


Tikus putih atau Mencit


Mencit (Mus musculus) berukuran kecil. Mencit mudah dijumpai di rumah-rumah dan dikenal sebagai hewan pengganggu karena kebiasaannya menggigiti mebel dan barang-barang kecil lainnya, serta bersarang di sudut-sudut lemari.
Hewan ini diduga sebagai mamalia terbanyak kedua di dunia, setelah manusia. Mencit sangat mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang dibuat manusia, bahkan jumlahnya yang hidup liar di hutan barangkali lebih sedikit daripada yang tinggal di perkotaan.
Mencit percobaan (laboratorium) dikembangkan dari mencit, melalui proses seleksi. Sekarang mencit juga dikembangkan sebagaihewan peliharaan.
Tikus putih sering digunakan sebagai sarana penelitian biomedis, pengujian dan pendidikan. Kaitannya dengan biomedis, tikus putih digunakan sebagai model penyakit manusia dalam hal genetika. Hal tersebut karena kelengkapan organ, kebutuhan nutrisi, metabolisme, dan bio-kimia-nya cukup dekat dengan manusia. Tikus putih yang dimaksud adalah seekor tikus dengan seluruh tubuh dari ujung kepala sampai ekor serba putih, sedangkan matanya berwarna merah jambu.

Tikus got
Tikus gottikus coklattikus rumah besar atau tikus laboratorium (Rattus norvegicus) adalah salah satu spesies tikus yang paling umum dijumpai di perkotaan. Hasil seleksi terhadap hewan ini banyak digunakan sebagai hewan percobaan (dikenal sebagai tikus putih) dan sebagai hewan peliharaan (dengan warna bervariasi). 

Tikus sawah
Tikus sawah digolongkan dalam kelas vertebrata (bertulang belakang), ordo rodentia (hewan pengerat), famili muridae, dan genus Rattus. Tubuh bagian dorsal/ punggung berwarna coklat kekuningan dengan bercak-bercak hitam di rambut-rambutnya, sehingga secara keseluruhan tampak berwarna abu-abu. Bagian ventral/perut berwarna putih keperakan atau putih keabu-abuan. Permukaan atas kaki seperti warna badan, sedangkan permukaan bawah dan ekornya berwarna coklat tua. Tikus betina memiliki 12 puting susu (6 pasang), dengan susunan 1 pasang pada pektoral, 2 pasang pada postaxial, 1 pasang pada abdomen, dan 2 pasang pada inguinal. Pada tikus muda/predewasa terdapat rumbai rambut berwarna jingga di bagian depan telinga. Ekor tikus sawah biasanya lebih pendek daripada panjang kepala-badan dan moncongnya berbentuk tumpul.

Tikus rumah
Tikus rumah (Rattus rattus) adalah hewan pengerat biasa yang mudah dijumpai di rumah-rumah dengan ekor yang panjang dan pandai memanjat serta melompat. Hewan ini termasuk dalam subsuku Murinae dan berasal dari Asia. Namun demikian, ia lalu menyebar ke Eropa melalui perdagangan sejak awal penanggalan modern dan betul-betul menyebar pada abad ke-6. Selanjutnya ia menyebar ke seluruh penjuru dunia. Tikus rumah pada masa kini cenderung tersebar di daerah yang lebih hangat karena di daerah dingin kalah bersaing dengan tikus got.
Tidak seperti saingannya, tikus got, tikus rumah adalah perenang yang buruk dan bangkainya sering ditemukan di sumur-sumur. Namun demikian, ia lebih gesit dan pemanjat ulung, bahkan berani "terbang". Warnanya biasanya hitam atau coklat terang, meskipun sekarang ada yang dibiakkan dengan warna putih atau loreng. Ukurannya biasanya 15-20 cm dengan ekor ± 20cm. Hewan ini nokturnal dan pemakan segala, namun menyukai bulir-bulir. Betinanya mampu beranak kapan saja, dengan anak 3-10 ekor/kelahiran. Umurnya mencapai 2-3 tahun dan menyukai hidup berkelompok.

Itu hasil Googling-nya kawan2. . kalau hasil pengamatan saya waktu di Museum Zoologi:








Namun ada yang harus kita ketahui loh kawan, selain merugikan, ternyata spesies-spesies tsb memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. . ;) Bagaimanapun, tidak ada ciptaan Tuhan yang sia-sia, bukan??


Readmore → Tikus, Mencit, dan Cecurut

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS